Had you ever been brainwashed by your own uncle or aunty?
Kalo pertanyaan itu dibalikin ke gw, gw akan bilang "iya"
Hehehe....
Itu terjadi waktu gw masih seorang anak perempuan kecil yang manis dan lugu, cantik molek dipandang mata... *hayah* waktu itu gw yang penuh dengan rasa penasaran akan wujud seekor gajah ternyata telah dibohongi tanpa sadar oleh om gw sendiri.
Gw: Om, gajah itu bentuknya kayak apaan sih?
Om: Gajah itu kayak.... mm.. itu tuh... [sambil nunjuk kijang yang ada di halaman Istana Bogor]
Gw: Oh, ... kok kecil yah? Kok kalo teteh liat di buku katanyah gajah itu gede banget.
Om: Ya, itu kan juga gede.
Dan sejak itu gw percaya bahwa yang ada di halaman Istana Bogor bukanlah Kijang, melainkan Gajah! *gabrux*
Ternyata, bukan gw seorang yang dicuci otak ketika masih menjadi seorang anak kecil yang lugu polos. Tenyom [adek gw] n sepupu" gw juga mengalaminya.
Tenyom >> cuci otak yang dilakukan oleh om gw adalah dengan mengatakan bahwa "banyak makan bihun a.k.a mi putih bisa membuat rambut keritingnya jadi lurus!" :o
Jocrong [sepupu] >> cuci otak dilakukan oleh Ibu gw. jadi waktu itu kita lagi ngumpul liatin serangga [kumang] yang baru aja ditemuin di halaman rumah tante gw. trus nyokap tiba2 teriak "gerimis!" saat Jocrong bertanya apa nama serangga itu. sejak itu, Jocrong menganggap bahwa kumang adalah gerimis! :s
Pitak [sepupu juga] >> cuci otak kembali dilakukan oleh om gw dengan mengatakan "jangan pernah makan ayam krispi a.k.a ayam kentucky karena ayam itu dibuat dengan memakai celana!" [yaiyalah!! mosok nggorengnyah sambil telanjang?? tar salah goreng lagi! ups!]
Sebetulnya masih ada beberapa sepupu gw yang juga mengalami pencucian otak. Tap terlalu panjang kalo gw ceritain semua. jadi cukuplah segini sajah. Jadi, ada yang pernah merasa dicuci otak oleh orang dewasa ketika kamu kecil?
Pesan Moral: jangan pernah mengatakan hal yang tidak2 kepada anak kecil karena itu bisa membuatnya dendam setelah mengetahui kebenaran yang absolut.
---------------------------------------------
kenapa sih harus ngerecokin urusan orang kalo diri sendiri ajah belom tentu bener? dan kenapa juga harus sok penting?