Tuesday, October 30, 2007

Marriage Problems

Hari Minggu (28/10/07) kemarin, saya bersama beberapa teman semasa SMA datang ke sebuh acara repsepsi pernikahan salah seorang teman kami yang akrab kami panggil Yayank. Dan lagi-lagi saya harus menghela nafas saat mendengar salah seorang teman memberanikan diri untuk melangkah ke tahapan hidup selanjutnya yaitu pernikahan.

Helaan nafas itu bukan karena saya sedang sangat ingin menikah. Tapi karena saya harus kembali mendengar Ibu bertanya kapan saya segera menikah. I'm still 23 but my mom's in hurry to get me married. Iya, saya sudah bertukar cincin dengan si Mr. Gentong. Tapi ternyata ada beberapa hal prinsipil yang muncul belakangan dan belum dapat terselesaikan hingga kini. That's why, I still haven't announce my wedding day here and my mom keep asking me when.

Sedih? Pastinya lah! Saya sedih melihat Ibu seperti orang yang merana karena anaknya belum juga menikah. Padahal saya masih 23 tahun! Insya Allah, masih panjang langkah saya dalam mengarungi hidup yang berliku ini. But what can I say? Karena hal yang prinsipil itu harus diselesaikan sebelum pernikahan itu terjadi dan bukan setelahnya.

Balik lagi ke pertemuan dengan beberapa teman yang pergi bersama hari Minggu kemarin. beberapa di antara kami sudah ada yang menikah. Bahkan ada yang baru lulus SMU sudah memutuskan menikah. Dan kini ia menyesali keputusannya karena ternyata suaminya kurang bertanggung jawab.

Berkali-kali saya diingatkannya untuk berpikir ulang perihal keputusan menikah. Alasannya, ia tak mau saya mengalami apa yang ia rasakan karena memiliki seorang suami yang tidak bertanggung jawab. Bukan berarti Gentong adalah orang yang tidak bertanggung jawab. Sepengetahuan saya selama menjalani hubungan ini, ia adalah seseorang yang cukup bertanggung jawab. Hanya saja masalah prinsipil itu membuat kami belakangan ini terus menerus kebingungan mencari jalan penyelesaiannya. Ok, enuf for talking about my relationship!

Menikah memang bukan masalah sepele. Meski prosesinya hanya memakan waktu paling lama 30 menit, tetapi mengambil keputusan untuk menikah bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang harus dipikirkan. Banyak hal yang harus direncanakan terlebih dahulu. Agar kelak setelah pernikahan itu terjadi, tidak ada permasalah yang serius yang bisa berujung pada sebuah perceraian.

Tentu tidak ada seorangpun yang ingin bercerai *ummb, kayaknya gitu ya...* Tapi godaan perceraian itu akan selalu menghantui setiap pasangan suami istri dikala mereka dirundung masalah. Saya sih tentu berharap pernikahan saya kelak tidak akan berujung pada perceraian. Karena itulah saya kembali berpikir tentang keputusan besar itu.

Well, enuf said! Kalau diteruskan, bisa-bisa postingan ini membongkar aib saya! Haqhaqhaq...

Eniweyz, Congratz for my dear Yayank... semoga lo bahagia dengan si "Aa" ini. Please pray for my wedding as soon as possible! Heuheuheu....

Wednesday, October 24, 2007

Kisah Si Gadis Kecil

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Memandang ke arah rintik hujan yang tak kunjung berhenti sejak siang tadi. Hujan yang bercampur dengan angin kencang dan guntur yang saling bersahutan riang memecah banyak pepohonan, gedung, bahkan mungkin manusia yang tak sempat berlindung darinya.

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Menatap ke arah jalan. Menanti datangnya orang-orang yang dikasihinya. Ayah, Bunda, dan sang kakak.

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Mengingat hangatnya pelukan sang ayah saat terjadi hujan angin seperti saat ini. Sang ayah akan bercerita, tentang seorang gadis kecil yang cantik yang tengah menanti keluarganya tiba di rumah untuk berlindung dari kejaran sang guntur yang selalu siap memecah apapun yang dapat disambarnya.

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Mengingat manis dan hangatnya susu cokelat buatan sang bunda tersayang. Secangkir susu cokelat yang akan menemaninya mendengarkan sang ayah bercerita. Tentang seorang gadis kecil yang cantik. Yang tengah menanti keluarganya tiba di rumah untuk berlindung dari kejaran sang guntur yang selalu siap memecah apapun yang dapat disambarnya.

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Mengingat riangnya canda tawa bersama sang kakak, seusai mendengarkan sang ayah bercerita. Tentang seorang gadis kecil yang cantik. Yang tengah menanti keluarganya tiba di rumah untuk berlindung dari kejaran sang guntur yang selalu siap memecah apapun yang disambarnya.

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Terus menanti keluarganya tiba di rumah untuk berlindung dari kejaran sang guntur yang selalu siap memecah apapun yang disambarnya.


Monday, October 8, 2007

Jobless n Happy Lebaran!!

Huwaaaahh.. kalo lihat tanggal terakhir postingan saya rasanya sudah lama sekali saya mengacuhkan blog ini. Sebetulnya sempat beberapa kali terbersit keinginan dan pelaksanaan untuk meng-update blog ini. Tapi hanya sampai membuat draft saja. Belum sampai tahap mempublikasikan postingan baru. Mudah-mudahan kali ini bisa dipublish... heuheuheu....

Pertama-tama saya akan mengumumkan bahwa saya sekarang ini sedang officially jobless a.k.a pengangguran. Hari kamis minggu lalu saya resmi tidak bekerja lagi di kantor yang ada di Kebayoran Lama itu. Many reasons, but I guess I can't tell you what's the reasons.. xP

Tapi yah, namanya juga si Kana. Biar pengangguran juga tetep ajah acaranya seabreugh!! Pengacara nih judulnya! Heuheuheu... Mulai dari jadwal bukbar sama temen-temen lama, bukbar sama keluarga besar yang tiap weekend pasti genti rumah tempat bukbarnya, sampe jadwal shopping perlengkapan buat lebaran. Sayangnya, karena lagi jobless, saya harus mengurangi segala macam pengeluaran supaya bisa tetap bertahan sampai saya dapet gaji pertama di tempat baru (lagi).

Banyak orang menyayangkan keputusan saya berhenti. Tapi apa boleh dikata, saya sudah benar2 gak betah dan gak sanggup bertahan di sana. Sistem, suasana, dan lingkungan kerja yang tidak cocok dengan saya membuat saya harus mengambil keputusan berat itu. Tapi sudahlah, tidak perlu diperpanjang toh?

Bicara puasa, sebentar lagi kita (ummat muslim) akan segera merayakan Hari Raya Idul Fitri a.k.a Lebaran. Untuk itu, saya ingin mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1418 H
Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Maaf jika selama ini saya telah menyinggung sesiapapun yang mampir ke blog ini dan membaca postingan saya yang nylekit. Maaf juga kalau saya tidak meninggalkan jejak saat berkunjung balik ke blog anda. Bukan bermaksud menghina atau menyatakan tidak suka secara terang-terangan. Tetapi terkadang saya terhimpit batasan waktu, sehingga saya tidak sempat meninggalkan jejak apapun di blog anda.

Ummb, apalagi yah? Pengen ngomongin sesuatu. Tapi nanti lagi deh saya sambung. *Again, my mum had just called me to get back home in a hurry since we have to prepare the food and stuffs for the fasting break together this afternoon with my mum's big family at our little sweet home* So, tata for now!