Thursday, February 22, 2007

Rice Crisis

Hampir semua orang di bumi ini senang makan nasi. Bahkan di beberapa negara seperti Indonesia, nasi atau beras merupakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakatnya.

Saya, adalah salah satu dari sekian banyak pecinta beras. Buat saya, kalau sejak pagi belum makan nasi maka saya belum benar2 makan. Bahkan meski di pagi hari saya sudah makan roti plus minum susu *kaya bule2 di teve* tubuh saya tetap beranggapan belum ada asupan sarapan pagi untuk hari itu. Akibatnya, saya lemas sepanjang hari hingga tiba saatnya makan siang *yang biasanya kalo gitu pasti saya makan nasi* Ibu saya pun demikian. Belumlah lengkap jika dalam satu hari, Ibu tidak mengkonsumsi nasi.

Berita yang terdengar saat ini adalah, harga beras di pasaran naik hingga Rp. 5.350,- / kilogram untuk beras jenis IR-64 wichiz beras kualitas rendah dan merupakan beras yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Meski memang, pemerintah tengah mengusahakan agar harganya bisa turun ke level Rp. 3.700,- / kg dengan cara meningkatkan operasi pasar.

Tadi malem saya nonton acara Wimar's World-nya Om Wimar Witoelar di Jak TV. Lagi ngebahas tentang krisis beras yang kita hadapi saat ini. Sebetulnya, jumlah beras yang beredar di pasaran itu tidak berkurang atau sulit dicari. Jumlahnya tetap sesuai dengan kebutuhan masyarakat kita. Kalaupun, di daerah atau sekitar rumah kita ada yang menyatakan beras langka a.k.a susah dicari, itu bohong! Kenaikan harga beras saat ini tidak masuk akal karena hanya didasarkan pada asumsi dan kepercayaan terhadap angin yang membawa berita bohong!

Sejak dua tahun terakhir, harga beras memang selalu meningkat. Dan meningkatnya harga beras tersebut telah cukup membuat banyak berita masyarakat Indonesia yang kelaparan atau menderita busung lapar *dan jenis penyakit kelaparan lainnya* mencuat. Bahkan di beberapa daerah terpencil, banyak yang memilih untuk mengkonsumsi nasi aking. Mengetahui proses pembuatannya saja sudah membuat saya bersedih hati. Bagaimana tidak,
nasi aking itu berasal dari nasi beras biasa yang sudah basi, lalu dikeringkan, dicuci, dan dimasak kembali.
Entah seperti apa rasanya! *alhamdulillah, saya blom pernah sampe segitunya*

Oya, setelah nonton acara itu saya juga jadi tau bahwa Amerika Serikat ternyata merupakan negara pengimpor beras ke-4 terbesar di dunia! Hebat juga, sih, mengingat selama ini yang saya tau di negeri sana orang2nya lebih suka makan roti ato sereal! Hehehe....

Source page: KCM, perspektif

6 comments:

Anonymous said...

saya pernah nyobain nasi aking.. dan mikir.. tah apa rasanya tiap hari makan kayak gitu.. hix..

nuuii said...

Kemaren pas lunch aku dan teman bahas nasi aking dan indonesia yang dulu swasembada beras...
Miris ya lihat indonesia sekarang ;p
Kayak apa ya rasanya nasi aking?

Anonymous said...

sedih ya? katanya negri kita ini subur, gemah ripah blablabla...

duh, nyesek, euy :(

Beni Suryadi said...

speechless

Unknown said...

@dimz: trus..rasanya emang kek gimana? menyedihkan ya? =(
@nuuii: tanya ma dimas gih =p
@venus: masih subur koq, cuma banyak yang udah jadi ladang mall n apartemen =)

Er Maya said...

jangan sampe ya buang2 nasi ato makanan, kesian yang pada gag bisa makan. mesti bersyukur Alhamdulillah masih bisa makan 3 kali sehari