Monday, March 5, 2007

Treble

As I mentioned on my last post, hari Jum'at kemarin saya kopdaran sama beberapa orang blogger. Ada Menik, Om Bebek, sama Mba Omith. Mba Omith ini saya baru kenal. Bahkan alamat blognya pun saya lupa tanya... :p *tapi akhirnya saya dapetin setelah PM-an sama MnX* Tadinya mo makan di DeJones Burger, tapi berhubung penuh, jadi akhirnya nyebrang ke Comic Cafe. The food was fine, but the service was a bit terrifying. Masa, si mba Omith pesen barbeque ribs sampe berjam2 *oke, it's a hiperbole* baru dianterin ke meja??? Sementara saya, Menik dan Om Bebek sudah hampir menghabiskan keempat potong sandwich yang kami pesan! Weleh... weleh....

Since no one brought any camera, so we didn't take any picture. Eh, mba Omith bawa, denk, tapi di hape barunya... :p [Buat Menik, jangan khawatir kemaren saya pulang jam setengah 12 malem. Ibu ga marah2 koq! :p]

Cerita wiken? Well, nothing special on the weekend. Hari Sabtu saya pergi liputan, dan hari Minggu istirahat di rumah. Lalu, kalau ditanya soal ET yang lalu, saya sudah tidak ET lagi. Saya berhasil meredakan emosi saya di akhir minggu kemarin meski hingga hari ini kejadian yang sama masih terus berulang. Cuekin saja lah! Kalau saya tanggapi 'kan mawnya dy!

Trus topic of the day-nya? Ada, saya ga bkal posting kalo ga punya topic of the day, toh?

Gini, pernah nonton sebuah iklan wafer yang visualisasinya adalah:
seorang ibu2 yang sedang dalam acara lamaran, tiba2 mendengar handphonenya berdering kencang dan menjawab telepon itu dengan suara yang tak kalah kencangnya, "Halow? Rek naon nelepon ka dieu, teh?" ujarnya.

Nah, apakah anda, saat menerima sebuah panggilan telepon, entah itu via HaPe atau pesawat telepon biasa, mengeluarkan suara sekencang itu?

Beberapa orang yang saya kenal dekat, iya. Mereka menerima telepon tersebut dengan suara jenis treble yang paling kencang! Sebetulnya, keluarga saya memang berbakat dalam urusan suara kencang. Kalau keluarga kami sudah berkumpul, suaranya akan dapat didengar oleh satu kampung. Apakah keluarga saya berasal dari suku Batak yang terkenal dengan suaranya yang kencang? Bukan, Saya berasal dari keluarga Jawa dan Sunda yang sebetulnya tidak terkenal dengan suara kencang. But that's my family. Kenyataannya, keluarga kami berbicara dengan suara yang keras. Saya? Saat sedang kumpul keluarga, ya, saya terbawa bersuara kencang. Tapi saat tidak dalam acara kumpul keluarga, saya bisa mengontrolnya hingga suara yang saya keluarkan tidak terlalu kencang.

Beberapa hari yang lalu, saat saya pulang dari tempat saya mengais rupiah untuk membeli berlian ini, saya bertemu dengan seseorang yang bersuara kencang. Saat beliau menerima sebuah panggilan telepon dan saat beliau menelepon temannya. Beberapa penumpang, merasa gak risih dan terus mecuri lirikan mata ke arah beliau. Saya? Karena saya mengenakan headset dengan suara yang cukup kencang untuk mengecilkan volume suara yang datang dari luar, saya tidak terlalu risih dibuatnya.

Tapi, saya jadi kembali berpikir tentang adab bertelepon di tempat umum *mikrolet termasuk tempat umum 'kan?*

Sebetulnya, saat menerima telepon ataupun menelepon seseorang, sebaiknya kita dapat mengecilkan volume suara kita. Namun terkadang, entah karena sambungan teleponnya yang bapuk alias cupu ataupun si lawan bicara mengalami gangguan pendengaran, kita diharuskan berbicara dalam suara yang treble a.k.a bervolume maksimum. Tetapi, bagi beberapa orang, bersuara pelan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan mudah.

Contohnya adalah Ibu saya. Sejak beliau menjalani operasi pengangkatan tumor di lehernya, hingga sekarang beliau tidak bisa berbicara dengan suara yang pelan. Sepelan2nya beliau berbisik, orang lain yang tidak dibisikinya bisa mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Ibu. Karena itulah, beliau menjadi salah seorang pengguna telepon yang bersuara treble. Karena operasi itu membuat suara Ibu yang sedikit merdu menjadi sumbang bin sember gak keruan. But that's the risk of life, na?

Nah, bagaimana dengan anda? Apakah anda juga termasuk pengguna telepon yang memiliki suara treble?

p.s. majalah anak2 lokal cuman Bobo yah?? sedihnya hatikuw....

4 comments:

Anonymous said...

huwahahaha...

nyokap kita sama na. Sama2 nyokap2, dan sama2 treble... kqkqkqkq

Anonymous said...

mata suaranya merdu kok na,.. bisa dibuktikan :)

le_ni said...

ibuku juga gitu lho na..
treble abis

mpe pusing.. hohoho

Unknown said...

@mnx: :)) emang, yah! dasar ibu2! nanti kalo dah tua gitu juga ga yah? :p
@mata: iya, iya... na percaya deh.. :))
@le_ni: hehehe... ibu2 suaranya kenceng yah? :p