Wednesday, October 24, 2007

Kisah Si Gadis Kecil

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Memandang ke arah rintik hujan yang tak kunjung berhenti sejak siang tadi. Hujan yang bercampur dengan angin kencang dan guntur yang saling bersahutan riang memecah banyak pepohonan, gedung, bahkan mungkin manusia yang tak sempat berlindung darinya.

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Menatap ke arah jalan. Menanti datangnya orang-orang yang dikasihinya. Ayah, Bunda, dan sang kakak.

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Mengingat hangatnya pelukan sang ayah saat terjadi hujan angin seperti saat ini. Sang ayah akan bercerita, tentang seorang gadis kecil yang cantik yang tengah menanti keluarganya tiba di rumah untuk berlindung dari kejaran sang guntur yang selalu siap memecah apapun yang dapat disambarnya.

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Mengingat manis dan hangatnya susu cokelat buatan sang bunda tersayang. Secangkir susu cokelat yang akan menemaninya mendengarkan sang ayah bercerita. Tentang seorang gadis kecil yang cantik. Yang tengah menanti keluarganya tiba di rumah untuk berlindung dari kejaran sang guntur yang selalu siap memecah apapun yang dapat disambarnya.

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Mengingat riangnya canda tawa bersama sang kakak, seusai mendengarkan sang ayah bercerita. Tentang seorang gadis kecil yang cantik. Yang tengah menanti keluarganya tiba di rumah untuk berlindung dari kejaran sang guntur yang selalu siap memecah apapun yang disambarnya.

Seorang gadis kecil duduk termenung. Sendiri. Terus menanti keluarganya tiba di rumah untuk berlindung dari kejaran sang guntur yang selalu siap memecah apapun yang disambarnya.


6 comments:

Anonymous said...

waduh... kana dah mulai nulis narasi... :P

btw ini gadis kecil siapa sih na ?

Anonymous said...

Peluk dan cium utk gadis kecil... jangan takut lagi yaaa,... :)

Nieke,, said...

kisah nyata nih mbak Na?
siapakah gadis kecil ini?
is that u?
don't worry, aku pikir most of li'l girls in this world pasti pernah merasakan kondisi spt si gadis kecil yg mbak Na deskripsikan ini.. ;)

btw mbak Na,
I'm back! :)

Unknown said...

@mata: bukan siapa2. cuma seorang gadis kecil ;)

@iko: oke dweee.. ;)

@nona nieke,,: kisah nyata? kan labelnya narasi... ;)

Juminten said...

eh, jd inget dulu waktu SD (kelas 6) sempet nemenin anak kecil (sekitar kelas 1 gitu) yg ga dijemput2 sama ortunya! duh, kasian dehhh... :(

Unknown said...

@-nilla-: itu juragan banget jumi... T_T