Thursday, November 15, 2007

So What!!

Izinkan saya buat ngakak terlebih dahulu sebelum memulai postingan ini.

Oke. Sekarang kita mulai postingannya.
Udah beberapa hari ini saya nonton berita di teve dan saya tertarik pada dua kasus yang melibatkan anak sekolah. Kasus geng sekolah dan masalah UN alias Ujian Nasional.

Soal geng sekolah, saya gak mau banyak komentar deh! Bukan apa-apa. Kekerasan di dalam sebuh geng itu sudah bukan baang baru. Kalo baru sekarang ramai, ya.. itu geng emang lagi sial aja. Bukankah negeri ini memang pencetak kaum barbar? Yang ngakunya jadi wakil rakyat dan berkantor di bilangan Senayan sana aja doyan tawuran kok! Jadi, kalau ada anak sekolah yang hobi banget tawuran, ya, jangan salahkan si anak! Lha wong yang nyontohin begitu udah banyak kok!

Nah, kalo soal UN saya mau komentar. Beritanya kan UN tahun 2008 akan terdiri dari 6 mata pelajaran. Berbeda dengan UN beberapa tahun sebelumnya yang hanya menyodorkan 3 mata pelajaran untuk ujian tersebut. Tapi, awal bulan November ini banyak anak sekolah, bahkan guru-gurunya juga, yang memprotes kebijakan tersebut.

Saya ngakak nonton berita tersebut. Kenapa? Karena mereka bersikap seperti orang tolol! Dulu, saat kebijakan UAN yang terdiri dari 3 mata ujian, mereka protes gak setuju. Mereka beranggapan, sekolah tiga tahun gak cukup hanya dinilali dengan tiga mata ujian tersebut. Oke, saya setuju dengan opini tersebut. Nah, sekarang saat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan menambahkan jumlah mata ujian menjadi enam buah, mereka protes lagi!

Alasannya, pemerintah tidak konsisten dan ingin membebani siswa saat Ujian Nasional nanti! Alasan ini juga didukung oleh naiknya standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah dari 4 koma sekian menjadi 5 koma sekian *saya gak ingat angka di belakang komanya*

Bagi saya, ini lucu! Sangat lucu! Pemerintah tidak konsisten, well, dari dulu memang pemerintah tidak pernah konsisten. Selalu dengan seenaknya mengubah kebijakan tanpa menilik kondisi kesiapan masyarakatnya. Pemerintah ingin membebani? Yang dulu protes mata ujiannya cuma 3 siapa? Bukankah dengan penambahan mata ujian, jadi semakin kelihatan sejauh mana keberhasilan suatu lembaga sekolah dalam mendidik siswa-siswinya? Dan dengan penambahan mata ujuan tersebut, bukankah jadi semakin terlihat siapa yang belajar dengan sungguh-sungguh *meski hanya demi lulus UN* dan siapa yang tidak? Kualitas si murid sendiri pun terangkat saat ia berhasil melalui ujian tersebut.

Lalu, kenapa kita harus protes? Karena standar nilai dinaikkan? Tapi kalau tidak dinaikkan, memangnya situ mau terus menerus ketinggalan pintar ilmunya dari negara-negara maju yang juga berstandar nilai tinggi bagi siswa-siswinya? Mudah bagi saya bicara demikian karena saya memang sudah tidak duduk di bangku sekolah dan bersiap menghadapai ujian itu. Tapi saya kecewa melihat generasi muda memprotes kebijakan itu.

Menurut saya, justru ini ajang untuk membuktikan pada pemerintah siapa yang goblok di arena ini? Pemerintah dengan inkonsistensi-nya dalam menentukan berbagai kebijakan? Atau rakyatnya yang hanya mampu mengikuti titah Sang Tuan karena meski mati-matian berdemonstrasi tapi tidak pernah didengar suaranya?

Kalau kalian yang akan mengikuti UN 2008 ini mampu membuktikan bahwa kalian bisa lulus *tanpa uang pelicin ataupun bocoran jawaban ujian tentunya!* boleh jadi pemerintah pun akan belajar untuk menjaga konsistensinya atas segala keputusan yang telah ditetapkannya. I can't promise that, but it might happened, no?

Jadi, ayo kita lakukan persiapan ujian mulai dari sekarang. Gak usah banyak protes karena suara kalian gak akan didengar! *terbukti dengan omongan mentri pendidikan beberapa waktu lalu di konpers kan?* Masih tersisa beberapa bulan lagi sebelum UN 2008 dilaksanakan. Gunakan try out ujian sebagai salah satu latihan untuk memotivasi diri menghadapi UN. Dan tunjukkan pada pemerintah yang tolol itu bahwa rakyatnya tidak segoblok pemerintahnya!

p.s. Sorry for the harsh words xP

p.s. (lagi) Ada yang bisa kasih tau saya tentang resiko darah kental dalam tubuh? need it urgently! thx


11 comments:

Anonymous said...

wah mbak gak tau soal darah kental tp untungnya saya sdh lwt UMPTN dr dahulu kala *berusaha menyambung 2 komen jd 1*

Beni Suryadi said...

izinkan saya ngakak dulu sebelum komen


eh, belum baca tulisan juga malahan, hehehe

Fatah said...

cape ya... tiap ganti mentri ganti kebijakan !! mending kebijakannya bagus-bagus :(

Anonymous said...

geng motor? bau kencur ga penting..

unas? met belajar aja deh ya adik2kuw, berhubung GW udah lulus dengan nilai sangat memuaskan.. hyahayaha... *bangga gw rata2 8*

Juminten said...

*lirik komennya bodhi*
he? org kayak lo bisa dapet rata2 8 jg? xP

btw, tenang... juragan... tenang!
mau jumi bikinin minum? xD
udh, biarin aja mereka yg pusing!
tiap jaman emang tantangannya udh beda2...
kita toh jg ga bisa apa2, selain menikmati segala "kelucuan" itu! x)

Unknown said...

@didut: usahanya dihrgai deh.. xP
@benx: masih idup aja kau bang? xP
@fatah: ya.. gitu deh..
@bodhi: hah? delapan dibagi dua maksutnyah? xP
@juminten: mana minumnya jumiiii.. uragan haus neeeyyy...

Anonymous said...

yoa, gmn indonesia maju kalo setiap tahun kebijakan pendidikannya berubah..ga konsisten, dan kadang pengajarnya kurang paham tentang tujuan pendidikan itu, so cara ngajarnya dr jaman jebot gitu2 doang..

*still..terimakasih bapak dan ibu guruku semuan...whereeva you are

Anonymous said...

wuah....
saya ajah bisa lulus.
bangga dong.
hwahahahhahahahahaha....
dulu berapa ya standarnya.
4,0 yah kalo ga salah.

ah, ngomenin pemerintah emang ga ada abisnya.

Unknown said...

kalo saya sih emang dasar pelajar males, kalo perlu satu aja mata pelajaran yang di UAN kan... dan masing-masing boleh milih mata pelajarannya...

escoret said...

makanya kamu ikut aja...biar tahulebih detail..!!!!

*gitu kok repot*

-ndutyke said...

wah idem deh ama Fatah....

'penting' kyk-nya untuk ganti2 kebijakan.